Mengenang Ki Seno Nugroho Dalang Kondang yang Terinspirasi Sosok Ki Manteb Sudarsono

entertainment

TITIKTEMU.CO BANTUL- Meninggalnya dalang wayang kulit Ki Seno Nugroho pada 3 November 2020 yang lalu, membuat masyarakat pecinta wayang benar-benar merasa kehilangan sosok idola.

Seno Nugroho merupakan seniman dalang asal Yogyakarta yang disebut-sebut sebagai salah satu pembawa gaya baru dalam pedalangan.

Hal itu dilatarbelakangi style pementasan Seno bersama grup karawitan Wargo Laras pengiringnya, yang disebut sejumlah pengamat memadukan gagrag Surakarta dan gagrag Yogyakarta.

Seiring dengan pesatnya teknologi informasi serta berkibarnya nama Seno Nugroho sebagai dalang laris, sebutan dalang milenial juga melekat pada suami Agnes Widyasmoro itu.

entertainment

TITIKTEMU.CO BANTUL- Meninggalnya dalang wayang kulit Ki Seno Nugroho pada 3 November 2020 yang lalu, membuat masyarakat pecinta wayang benar-benar merasa kehilangan sosok idola.

Seno Nugroho merupakan seniman dalang asal Yogyakarta yang disebut-sebut sebagai salah satu pembawa gaya baru dalam pedalangan.

Hal itu dilatarbelakangi style pementasan Seno bersama grup karawitan Wargo Laras pengiringnya, yang disebut sejumlah pengamat memadukan gagrag Surakarta dan gagrag Yogyakarta.

Seiring dengan pesatnya teknologi informasi serta berkibarnya nama Seno Nugroho sebagai dalang laris, sebutan dalang milenial juga melekat pada suami Agnes Widyasmoro itu.

Dulu kaum remaja kebanyakan apatis dan tak tahu seni wayang kulit. Namun sejak melihat beragam potongan video pementasan Seno di medsos, terutama lakon Bagong dengan karakter dan banyolan khas, serta live streaming pagelaran wayang climen di Youtube, anak muda mulai gandrung wayang dan menjadikan Seno sebagai dalang favorit.

Lahir pada 23 Agustus 1972, Ki Seno Nugroho tumbuh di lingkungan keluarga seniman. Ayahnya, Ki Suparman Cermowiyoto, juga merupakan dalang kenamaan Yogyakarta.

Sebelum meninggal dunia, dalam sebuah kesempatan Seno Nugroho sempat membuat vlog yang secara khusus bertutur seputar perjalanan hidupnya menjadi dalang.

entertainment

TITIKTEMU.CO BANTUL- Meninggalnya dalang wayang kulit Ki Seno Nugroho pada 3 November 2020 yang lalu, membuat masyarakat pecinta wayang benar-benar merasa kehilangan sosok idola.

Seno Nugroho merupakan seniman dalang asal Yogyakarta yang disebut-sebut sebagai salah satu pembawa gaya baru dalam pedalangan.

Hal itu dilatarbelakangi style pementasan Seno bersama grup karawitan Wargo Laras pengiringnya, yang disebut sejumlah pengamat memadukan gagrag Surakarta dan gagrag Yogyakarta.

Seiring dengan pesatnya teknologi informasi serta berkibarnya nama Seno Nugroho sebagai dalang laris, sebutan dalang milenial juga melekat pada suami Agnes Widyasmoro itu.

Lahir pada 23 Agustus 1972, Ki Seno Nugroho tumbuh di lingkungan keluarga seniman. Ayahnya, Ki Suparman Cermowiyoto, juga merupakan dalang kenamaan Yogyakarta.

Sebelum meninggal dunia, dalam sebuah kesempatan Seno Nugroho sempat membuat vlog yang secara khusus bertutur seputar perjalanan hidupnya menjadi dalang.

Di awal video Seno berkisah tentang sosoknya yang lahir dari trah atau keturunan dalang, serta sosok Ki Manteb Sudarsono, dalang ternama asal Karangpandan Karanganyar, yang menginspirasi dirinya.

Meski kerap diajak ayahnya mendalang di berbagai tempat, Seno kecil seperti ungggahan video di channel Youtube Ajeg Mantri yang diposting 9 Pebruari 2022, merasa tak tertarik sedikitpun dengan wayang.

Kondisi berubah saat dia menapaki bangku kelas dua SMP. “Waktu itu saya diajak Bapak saya menonton Ki Manteb Sudarsono mendalang di Sasono Inggil, Dwi Abad Keraton Yogyakarta. Di situ saya menyaksikan kepiawaian Pak Manteb memainkan wayang sangat luar biasa,” ujarnya.

Sepulang menonton, dirinya terpacu untuk belajar dan berlatih mendalang. Minat mendalami wayang berlanjut saat dirinya masuk Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Yogyakarta, Jurusan Pedalangan setelah lulus SMP.

Gaya pagelaran Ki Manteb Sudarsono memang saat itu benar-benar digilai Seno. Setiap ada pementasan wayang kulit di daerah Yogyakarta dengan dalang Ki Manteb, Seno tak melewatkan kesempatan menonton.

Momentun penting lain yang mewarnai karirnya adalah saat dirinya memberanikan diri mendalang perdana, atas desakan pamannya yang bernama Ki Supardi.

Paman saya menyampaikan, Bapakmu (Ki Suparman-red) saat ini sudah sakit. Kalau suatu saat meninggal, siapa yang akan meneruskan, garis keturunan dalang di keluarga?” ucapnya menirukan desakan sang paman.

Atas peran dan bimbingan pamannya, Seno tanpa memberi tahu ayahnya, memberanikan tampil saat ada kesempatan mendalang di Mrican Gejayan Yogyakarta.

Saat pentas perdana itu, awalnya Seno membawakan lakon dan suluk dengan lancar. Dia kemudian terkejut saat menengok ke belakang ternyata Ki Suparman ada di tengan pemain karawaitan memainkan rebab.

Hal itu membuat dia grogi dan konsentrasi mendalang buyar. Seno merasa tak nyaman karena kuatir pementasannya banyak salah lalu akan dimarahi ayahnya. Pertunjukan kembali lancar saat Ki Suparman pergi

meninggakan arena pementasan, karena ada tanggapan mendalang di luar kota.

Peristiwa itu menjadi tonggak sejarah penting karir mendalang Seno Nugroho. Ayahnya tidak marah justru bahagia. Ki Suparman bangga akhirnya Seno bisa mendalang mewarisi jejaknya. ***

Mengenang Ki Seno Nugroho Dalang Kondang yang Terinspirasi Sosok Ki Manteb Sudarsono

Mengenang Ki Seno Nugroho Dalang Kondang yang Terinspirasi Sosok Ki Manteb Sudarsono

Mengenang Ki Seno Nugroho Dalang Kondang yang Terinspirasi Sosok Ki Manteb Sudarsono

Mengenang Ki Seno Nugroho Dalang Kondang yang Terinspirasi Sosok Ki Manteb Sudarsono

Mengenang Ki Seno Nugroho Dalang Kondang yang Terinspirasi Sosok Ki Manteb Sudarsono

Belum ada Komentar untuk "Mengenang Ki Seno Nugroho Dalang Kondang yang Terinspirasi Sosok Ki Manteb Sudarsono"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel