Ini Penyebab Tabung Elpiji 3 Kg Langka di Kota Angin

 NGANJUK, JP Radar Nganjuk– Penyebab kelangkaan elpiji 3 kilogram di Nganjuk mulai terungkap. Pihak Pertamina menyebut kelangkaan LPG di wilayah Kabupaten Nganjuk karena adanya libur panjang atau long weekend pada 1-4 Juni 2023.

Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan, pengiriman tabung gas LPG 3kg atau yang biasa disebut LPG melon itu terkendala dari pangkalan ke pengecer pada long weekend. Padahal, saat itu permintaan LPG 3 kilogram di Kabupaten Nganjuk sedang meningkat. Akibatnya, stok elpiji di pengecer banyak yang kosong.

Saat ini, kata Taufiq, stok LPJ 3 kilogram di pangkalan sudah kembali normal. “Kami sudah cek, tidak ada kekurangan dari Pertamina ke agen sampai ke pangkalan,” ujarnya.

Bahkan kemarin, Pertamina juga mendistribusikan 35 ribu lebih tabung gas elpiji 3 kilogram ke Kabupaten Nganjuk. “Dari 35 ribu itu sudah kami perhitungkan ke 20 kecamatan sesuai dengan rata-rata pemakaian per hari dan kondisi geografis serta jumlah warga. Jadi seharusnya sudah pas,” katanya.

Taufiq mengimbau untuk pangkalan di masing-masing desa di Kota Angin, ikut mengontrol penjualan elpiji 3 kilogram ke warga yang sudah tercatat sebagai penerima subsidi. Ini untuk menghindari pembelian yang membeludak dari warga yang KTP-nya tidak termasuk penerima elpiji melon.

Sementara itu, dari Pangkalan Desa Pandean, Kecamatan Gondang milik Dwi Lina, 41, sebelumnya sempat sampai menolak pembelian LPG melon dari warga. Dia mengatakan, pengiriman terakhir ke pangkalan dilakukan pada Sabtu malam (3/6). “Minggu (4/6)

sudah habis 90 tabung semua terjual. Senin (5/6) sempat ada belasan warga dari luar desa cari gas ke sini. Tak tolak semua, emang kondisi tidak ada gas, bagaimana?,” ujarnya.

Namun, kemarin pagi Lina menjelaskan truk Pertamina dari agen sudah mengirimkan lagi LPG melon ke pangkalannya. Dia mengatakan bahwa penjualan LPG di pangkalannya juga dia atur untuk mengutamakan warga Desa Pandean yang membutuhkan terlebih dahulu. “Kalau sama warga seperti tetangga, pasti sudah hafal, dan mereka juga belinya untuk keperluan jualan warung, atau angkringan dan untuk memasak,” pungkasnya.

Bagikan Artikel ini